SEMARANG, beritajateng.tv – Di tengah keterbatasan anggaran, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Semarang terus berupaya mengoptimalkan perawatan sarana prasarana (sarpras) pengangkut sampah.
Salah satunya perawatan kendaraan serta kontainer untuk mengangkut sampah dari tempat penampungan sampah sementara hingga sampai ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Sekretaris DLH Kabupaten Semarang, Sri Utami mengaku, instansinya kerap menerima kritik bahkan masukan ihwal kondisi armada angkut sampah, termasuk dari wakil rakyat Kabupaten Semarang.
Ia menjelaskan, DLH mengelola sebanyak 98 kontainer sampah. Dari jumlah tersebut sebanyak 21 kontainer di antaranya sudah tidak bisa dipakai lagi.
“Saat ini ada 64 kontainer sampah yang kondisinya masih baik. Rusak sedang dan rusak berat tetapi masih bisa dipakai,” ungkapnya, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jumat, 25 Juli 2025.
BACA JUGA: Warga Tambaklorok Hidup di Tengah Gunungan Sampah, Desak Pemerintah Bertindak
Untuk pemeliharaan, jelas Utami, tergantung pada jenis kerusakannya sejauh mana. Tetapi DLH tetap berupaya untuk memperbaiki agar kontainer sampah tersebut tetap bisa di optimalkan.
Ketimbang pemeliharaan sebenarnya lebih efektif dengan membeli baru. Namun karena keterbatasan keuangan DLH tetap memaksimalkan pemeliharaan sesuai anggaran yang ada.
Karena anggaran pemeliharaan sarpras angkutan sampah di DLH hanya Rp 410 juta per tahun. “Itu bukan untuk kontainer saja, tetapi juga untuk pemeliharaan sarpras yang lain,” lanjutnya.
Termasuk juga, kata Utami, untuk pemeliharaan armada kendaraannya. Sehingga sebisa mungkin pemeliharaan tetap akan terlaksana dengan memanfaatkan anggaran tersebut.
Ia juga menilai kritik terkait kondisi sarparas angkutan sampah menjadi masukan yang baik bagi DLH untuk terus melakukan berbagai pembenahan dan berbagai perbaikan.
