Wahid menilai, barisan partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) seperti Golkar, PAN, Demokrat, hingga Gerindra melakukan praktik Machiavellisme tersebut.
“Bahkan PPP masuk, praktik Machiavellisme itu menghalakan segala cara untuk mencapai tujuan mereka,” beber dia.
Menurutnya, semua keputusan itu bergantung pada Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Tinggal KPU menyikapi ini, mau mengikuti putusan MK atau hasil di Baleg disetujui paripurna, apakah hari ini atau nanti. Saya lihat akan dikejar secepatnya, mungkin malam ini atau esok pagi,” sambung Wahid.
Wahid yakin KPU ikuti DPR RI
Lebih lanjut, Wahid meyakini KPU akan mengikuti alur DPR RI. Sehingga, kata dia, peta politik pada Pilkada 2024 itu tak akan berbeda dari yang sebelumnya.
“Sehingga ya petanya akan kembali seperti semula, baik usia Kaesang yang punya peluang maju di Jateng maupun partai di Jakarta yang menutup peluang untuk Anies,” tegas dia.
BACA JUGA: Kaesang Terancam Gagal Maju Pilgub Jateng Pasca Putusan MK, NasDem Kantongi Nama Cadangan
Kendati begitu, Wahid berharap jika KPU konsisten, maka yang seharusnya mereka ikuti adalah putusan MK. Sama seperti halnya dengan Pilpres 2024 lalu, soal putusan MK terkait batas usia capres-cawapres.
“Itu kan permainan sudah jalan, pas sudah mulai pertandingan regulasinya diubah di tengah jalan. KPU harus ikut regulasinya,“ tandas dia. (*)
Editor: Farah Nazila