Dalam pencariannya, ia turut mengerahkan petugas untuk berkeliling mencopoti baliho, spanduk, dan poster yang jumlahnya capai ratusan di Kota Semarang. Mengingat tak sedikit Bacaleg yang turut menyertakan foto Anies di balihonya.
Sementara itu, pengamat politik UNDIP, Fitriyah angkat bicara perihal reaksi kemarahan tersebut. Baginya, ancaman itu bahkan sudah terlihat sejak PKB dan Demokrat sama-sama mengincar kursi Cawapres.
BACA JUGA: Tanggapi Soal Gibran Jadi Cawapres Prabowo Serta Wacana Duet Ganjar-Anies, Ini Kata Fadli Zon
Pencopotan baliho ia anggap wajar sebagai bentuk reaksi sekaligus ancaman tegas, karena AHY yang sudah beroleh janji kursi Cawapres tak mendapat hal itu.
“Pencopotan baliho itu jadi reaksi, karena mereka memang begitu, itu ancaman. PKB juga mengancam begitu. Kalau dia (Muhaimin) tidak dicapreskan, dia akan keluar koalisi dengan Gerindra, polanya selalu begitu. AHY juga begitu, kalau tidak AHY mereka akan copot baliho hingga lepas dukungan,” ujar Fitriyah saat beritajateng.tv hubungi, Jumat, 1 September 2023.
‘Perubahan & Perbaikan’, jargon pada baliho Anies-AHY kini tinggal kenangan. Tak hanya Kota Semarang, sejumlah daerah seperti Jawa Timur hingga Kota Medan pun serentak turunkan wajah Anies Baswedan yang bersanding dengan Demokrat. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi
