Ekbis

Bea Cukai Jateng-DIY Respons Isu Pungli Kontainer Thrifting-Mafia Bal, Usaha Thrift Semarang Ngeluh

×

Bea Cukai Jateng-DIY Respons Isu Pungli Kontainer Thrifting-Mafia Bal, Usaha Thrift Semarang Ngeluh

Sebarkan artikel ini
Mafia Bal | Thrift Semarang
Antusias masyarakat saat berburu pakaian thrifting di Semarang Thrift Day di Sentraland Mall Semarang. (Yuni Esa Anugrah/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Polemik impor pakaian bekas atau thrifting kembali menghangat. Selain isu dugaan pungutan liar oleh oknum Bea Cukai untuk meloloskan kontainer ballpress, pelaku usaha di lapangan juga mengeluhkan maraknya praktik “mafia kontainer bal” yang disebut memengaruhi harga dan ketersediaan stok.

Sorotan publik menguat setelah Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menegaskan pelarangan thrifting serta ancaman sanksi tegas bagi siapa pun yang terlibat dalam peredaran barang bekas impor ilegal. Menkeu bahkan menyebut tak segan membekukan Direktorat Jenderal Bea Cukai jika tidak ada perbaikan kinerja.

Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jateng-DIY, Imik Eko Putro, menegaskan bahwa instruksi Menkeu menjadi fokus utama pihaknya. Ia memastikan jalur masuk barang ilegal, khususnya di Pelabuhan Tanjung Emas, diawasi ketat.

“Pelabuhan Internasional Jawa Tengah menjadi atensi kami. Kami menjaga jangan sampai ada pemasukan barang ilegal tersebut,” kata Imik saat beritajateng.tv temui belum lama ini.

Terkait isu adanya oknum yang menarik uang ratusan juta rupiah untuk meloloskan kontainer thrift, Imik menyebut hal itu telah Menkeu tanyakan langsung.

BACA JUGA: Pedagang Thrift Semarang Ungkap Tantangan Bikin Brand Lokal Sendiri, Dari Modal Besar-Vendor Nakal

“Ya sudah tanya itu, dan beliau meminta pembuktian waktu itu,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa Kanwil Bea Cukai Jateng-DIY siap menjatuhkan sanksi apabila ada pegawai yang terbukti melindungi peredaran barang bekas impor.

Menurut Imik, pengawasan di jalur impor terus diperkuat. “Yang masuk kan impor. Jadi kami perkuat tim kami di Pelabuhan Tanjung Emas,” katanya.

Tak hanya pelabuhan, jalur nonresmi juga menjadi perhatian. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas instansi, termasuk Kementerian Perdagangan dan TNI, untuk menutup celah penyelundupan.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan