Artinya: Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha suci Allah, baik waktu pagi dan petang.
Selain doa di atas, kamu juga bisa membaca doa berikut,
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Artinya: Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.
Membaca surah Al Fatihah
Setelah menyelesaikan bacaan al-Fatihah, alangkah baiknya untuk lanjut membaca Surah al-A’la. Setelah itu, melakukan rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, dan kemudian berdiri tegak untuk memulai rakaat kedua.
BACA JUGA: Keraton Yogyakarta Beri Izin Masyarakat Gelar Salat Idul Fitri di Alun-alun Selatan
Rakaat kedua
Posisi ini hampir serupa dengan rakaat pertama. Dalam hal tersebut alangkah baiknya untuk mengucapkan dan mengangkat tangan sebanyak lima kali.
Seperti sebelumnya, di antara takbir mengucapkan doa yang telah kamu bacakan sebelumnya.
Setelah itu, membaca surah al-Fatihah, kemudian membaca surah al-Ghasyiyah. Selepas itu lanjut dengan rukuk, sujud, dan diakhiri dengan salam. Takbir secara berturut-turut di setiap rakaatnya bukan merupakan kewajiban, jika jumlahnya kurang tepat atau terlewat, tidak akan membatalkan salat id.
Sunnah setelah selesai salat
Setelah salat selesai dengan salam, bagi para jamaah mohon tidak meninggalkan tempat untuk mendengarkan khotbah Idul Fitri sampai selesai, kecuali bagi mereka yang menunaikan salat id di rumah. Dalam hal ini khotbah terdiri dari dua bagian.
Namun, ada sumber lain yang menyatakan bahwa khotbah hanya terlaksana satu kali, dan tidak mulai dengan takbir, tetapi dengan ucapan ‘Alhamdulillah’.
Demikianlah informasi seputar doa, tata cara dan niat salat Idul Fitri yang bisa kamu praktikkan langsung. (*)