SEMARANG, beritajateng.tv – Pernyataan Ketua Harian PSI, Ahmad Ali, pada Rakorwil PSI Riau beberapa waktu yang lalu menarik sorotan luas karena memunculkan polemik baru.
Pengamat politik Hersubeno Arief menyebut pernyataan Ahmad Ali tersebut menyinggung sosok senior petinggi partai di Indonesia yang tak tersentuh.
“Langsung sentuh figur senior yang selama ini jarang tersentuh,” ujarnya di kanal YouTube Hersubeno Point pada Minggu, 23 November 2025.
Kala itu, Ahmad Ali melontarkan kalimat yang memicu tafsir sensitif. “Sialnya Pak Jokowi ini gini, ya sudah waktunya istirahat. Loh, ada nenek-nenek yang puluhan tahun pimpin partai,” ucap Ali.
BACA JUGA: Ketum PBNU Tolak Ultimatum Mundur, Hersubeno Arief: Tak Sesuai Adab Santri kepada Kiai Sepuh
Frasa itu publik anggap sebagai sindiran terhadap Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri. “Nada bicaranya punya unsur merendahkan meski tanpa sebut nama,” ucap Hersubeno.
Selain itu, ucapan Ahmad Ali soal sosok “bapak yang aktif politik lebih dari dua puluh tahun” juga mengarah pada dugaan terhadap SBY.
Hersubeno menjelaskan bahwa publik langsung membaca arah sindiran tersebut. “Kalau bukan SBY, lalu siapa? Tidak mungkin frasa itu mengarah ke Jokowi,” tuturnya.
Ahmad Ali bawa-bawa isu ijazah Jokowi
Polemik bertambah besar karena Ahmad Ali membawa isu ijazah Jokowi. Hersubeno menilai langkah itu membuka ulang luka lama antara Jokowi, Megawati, dan SBY.
Ia mengingatkan bahwa isu tersebut sudah memicu ketegangan politik sejak klaim tentang “orang besar berbaju biru” muncul beberapa tahun lalu.
Sementara itu, Hersubeno juga mengulas hubungan Jokowi dan Megawati yang telah retak. “Tanpa dukungan Megawati, Jokowi tidak mungkin menembus politik nasional,” katanya












