SEMARANG, beritajateng.tv – Perayaan tahun baru Imlek tahun 2024 di Kelurahan Kranggan, Kecamatan Semarang Tengah, akan mengusung konsep sederhana. Hal tersebut merupakan ungkapan dari Harjanto Halim, Ketua Rasa Dharma Semarang.
Seperti yang kita ketahui, beberapa pihak memilih untuk merayakan tahun baru Imlek jauh dari kata meriah. Salah satunya Klenteng Tay Kak Sie di Semarang yang memilih meniadakan pertunjukkan barongsai.
Namun di sisi lain, Harjanto menegaskan jika tak ada larangan apapun dari pemerintah untuk masyarakat Tionghoa dalam merayakan tahun baru Imlek itu.
“Saya melihatnya, seremoni sebenarnya tidak apa-apa, yang penting bagaimana bisa membuka diri. Malah kita disuruh ngadain perayaan Imlek, dengan catatan yang penting tidak kampanye,” ucapnya saat beritajateng.tv temui, beberapa waktu yang lalu.
Sementara itu, Harjanto mengungkapkan jika perayaan Imlek di wilayah Pecinan kali ini akan menampilkan hal sederhana namun kekinian, yaitu mural.
Ia menjelaskan, tugu di salah satu gang di Pecinan Semarang akan terhiasi gambar naga berwarna merah muda untuk menarik perhatian kalangan milenial yang berkunjung ke daerah tersebut. Harjanto juga menambahkan bahwa akan ada pengecatan ulang gapura serta perbaharuan lampion-lampion di Warung Semawis.
“Nantinya banyak tempat untuk foto-foto dan gapura yang di peteng akan di cat ulang. Begitu pula lampion-lampionnya juga akan diperbarui di Warung Semawis,” ucap Harjanto.
Imlek adalah momentum bersama keluarga
Harjanto berpendapat bahwa Imlek adalah waktu bagi keluarga untuk berkumpul bersama. Oleh karenanya, perayaan Imlek sebaiknya tidak perlu terlalu meriah. Hal yang terpenting adalah bagaimana memperkuat kebersamaan di dalam keluarga.