Oleh karenanya, pihaknya sedang berencana untuk melakukan seleksi tertentu untuk mencari guru pendamping dan pelatih khusus. Sebab, ia tak ingin hal sama yang terjadi di Naomi terulang.
“Kita seleksi guru dan pelatih, apakah pelatih harus ada standar tertentu itu menjadi perhatian kami. Ini sudah kita rapatkan, perlu penganggaran eksul pecinta alam. Apakah nanti dukungan sarana dan prasarana termasuk bahan untuk direncanakan,” bebernya.
BACA JUGA: Bertahan 3 Hari di Gunung Slamet, Naomi Daviola Ditawari jadi Polisi: Maunya Pegawai PLN
Sebelumnya, Naomi memang aktif dalam kegiatan pramuka di sekolahnya. Ia bahkan berhak maju mewakili SMKN 3 Semarang untuk mengikuti kegiatan Pramuka Garuda Nasional atau tingkatan tertinggi dalam setiap golongan Pramuka.
Saat kembali ke sekolah untuk pertama kalinya, Naomi meminta sekolah untuk mengadakan ekstrakulikuler pecinta alam. Hal itu agar siswa yang memiliki minat dalam berkegiatan di alam bebas bisa memiliki pengetahuan dasar bertahan hidup.
“Karena saya juga suka alam, mungkin bisa dipertimbangkan ekstra pecinta alam,” mintanya. (*)
Editor: Farah Nazila