SEMARANG, beritajateng.tv – Lebih dari 2.000 karya seni terpajang dalam festival limbah kreasi seni bertajuk “Hompimpa Alaium Gambreng” yang berlangsung di Klub Merby hingga 2 Oktober 2024 mendatang.
Karya seni rupa tersebut terdiri dari berbagai jenis, mulai dari topeng, finger painting pada kertas, fotografi fesyen pada kain, junk art installation, lukisan pada limbah tong bekas, hingga lukisan pada batu.
Merupakan inisiasi dari Komunitas AECItrue, Klub Merby, dan Maretha Hati Natara Foundation, pameran ini bertujuan untuk menjadi wadah berbagai bentuk kesenian.
Salah satu langkahnya yakni dengan memberi kemudahan akses bagi banyak komunitas untuk membentuk kesatuan ekosistem kreatif yang berkelanjutan.
“Kenapa namanya ‘Hompimpa Alaium Gambreng’, ibaratnya kami ingin bermain dengan limbah seni, karena kami ingin bermain-main dalam berkesenian atau berkesenian dengan main-main,” kata Manajer Klub Merby, Krisna Phiyastika, kepada beritajateng.tv, Rabu, 11 September 2024.
BACA JUGA: Meniti Jejak Fotografi Budaya: Pameran Eloknya Kebudayaan Semarang lewat Bingkai-bingkai Foto
Krisna menjelaskan, karya-karya yang terpajang adalah karya seni rupa yang bersifat interaktif. Atau dalam kata lain merupakan hasil nyata dari pelatihan antara seniman dan masyarakat.
Misalnya, Workshop Education Art Festival UPGRIS yang memanfaatkan 50 drum tong bekas menjadi instalasi seni. Selain itu juga Workshop Universitas PGRI Semarang yang mencetak grafis di bekas bungkus makanan dan minuman.