“Kebanyakan cewe saat ini lebih suka ngedance, apalagi ada tiktok jadi preferencenya lebih ke ngedance, sehingga freestyle lebih cocok untuk cewek-cewek, karena kalau speed tidak bisa ngejar sudah pasti ketinggalan,” ungkap Rubi.
Secara umum, Rubi menyebut bahwa inline freestyle sedikit mirip dengan ice skating, minus di medan yang tak terbatas pada lapisan es.
“Freestyle memang lebih ke artistik dan ada background musik, seperti ice skating, tapi kita di lantai biasa bisa,” jelas Rubi.
Rubi menjelaskan, terdapat lima kategori yang biasa kita jumpai dalam perlombaan inline freestyle sepatu roda. Kelima kategori tersebut adalah: freestyle classic slalom, freestyle slalom pair, freestyle slalom battle, speed slalom, dan freestyle slide.
Sementara itu, semua kategori tersebut pun menitik beratkan penilaian pada level trik.
“Di freestyle itu utamanya trik, makin tinggi levelnya jumlah skornya makin tinggi. Juga ngetrik nya nggak 8 wheels, paling tinggi itu kalau udah satu roda baik depan atau belakang yang dimainkan,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi