SEMARANG, beritajateng.tv – Belum genap satu bulan sejak insiden lift di Bandara Kualanamu, kini kembali terjadi kecelakaan lift di Jawa Tengah.
Kecelakaan lift kali ini terjadi di gedung kantor Gubernur Jateng Ganjar, Senin (8/5/2023). Seorang teknisi terjepit hingga akhirnya tewas saat memperbaiki lift di gedung E kantor tersebut.
Kecelakaan lift tersebut hampir serupa dengan insiden yang terjadi di Bandara Kualanamu. Keduanya sama-sama memakan korban atas adanya celah lift yang membahayakan.
BACA JUGA: Wanita Terjatuh dari Lift Bandara Kualanamu Hingga Tewas, Begini Kronologi Penemuan Jasadnya
Seorang wanita yang menjadi korban pada insiden lift Bandara Kualanamu meninggal akibat terjatuh ke celah lift saat ia keluar.
Sedangkan, pada insiden lift kantor Gubernur Jateng, sang korban yang merupakan teknisi terjepit celah lift saat membantu seseorang yang terjebak di dalam lift.
Dari kedua peristiwa tersebut, konstruksi lift-lift yang ada di Indonesia menjadi pertanyaan khalayak. Apakah risiko kecelakaan lift di Indonesia masih tinggi?
Konstruksi lift pun menjadi sorotan utama atas berbagai kecelakaan lift yang belakangan terjadi.
Konstruksi Jadi Salah Satu Penyebab Utama Kecelakaan Lift
Pada kasus di Bandara Kualanamu, celah lift selebar 40-60 cm tentu sangat membahayakan orang yang tak sengaja terpeleset ke lubang itu.
Semestinya ukuran celah lift menjadi perhatian utama pada konstruksi pembangunan lift, sebab itu adalah salah satu titik yang membahayakan para pengguna lift.