Tak hanya itu, rumah sakit plat merah tersebut juga memiliki program Layanan Syndroma Koronaria Akut Tertintegrasi (Laskar). Program ini dinilai cukup berhasil untuk menekan angka kematian akibat jantung koroner.
“Laskar itu mampu mengurangi risiko kematian hingga 50 persen akibat jantung koroner. Ini didasarkan dengan data layanan sebelum program dijalankan,” kata Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, Supriyanto.
“Kami juga punya IGD terbesar se -Indonesia yang mampu menampung pasien hingga 170 pasien. Kami ini bukan unggul dari segi bangunan yang megah, namun unggul dari segi value,” tambahnya.
Ditegaskan pula, Puskesmas di Kabupaten Tulungagung diberikan tugas untuk semaksimalnya mungkin mencegah jangan sampai masyarakat dirawat ke RSUD. RSUD hanya untuk penanganan yang parah saja.
“Sebisa mungkin jangan sampai ada pasien membludak di RSUD. Kami juga bekerjasama dengan seluruh RS swasta. InsyaAllah kami siap membantu Pak Bupati untuk meningkatkan pelayanan kesehatan Blora. Sistem yang kita punya bisa diboyong, direplikasi,” tambahnya.
Menurutnya sudah banyak sekali RSUD dari berbagai Kabupaten Kota se -Indonesia yang datang melakukan studi ke Tulungagung ini. Namun tidak semuanya berhasil meniru dan menerapkan di daerah masing-masing.
“Paling yang berhasil sekitar 10 persen. Karena yang kami bangun ini sistem, kalau hanya dicuplik-cuplik ya eman. Tapi saya yakin dengan kepemimpinan Pak Bupati Arief ini Blora pasti bisa,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Arief Rohman menyatakan bahwa sebenarnya dirinya telah lama ingin mengajak jajaran Dinas Kesehatan dan RSUD untuk belajar manajemen kesehatan disini.
“Pak Direktur ini sebenarnya teman lama. Tunggal guru di Pondok Pesantren PETA Tulungagung. Sehingga akan segera kita tindaklanjuti untuk kerjasama, duplikasi sistem pelayanannya ke Blora. Kita minta seluruh SDM Kesehatan Blora untuk komitmen melaksanakan perbaikan layanan kesehatan ini. Semangat Sesarengan mBangun Kesehatan Blora,” ucap Bupati.
Untuk diketahui, pada tahun 2022 ini RSUD dr. Iskak menjadi Top BUMD Award 2022 dan rujukan belajar manajemen RSUD se -Indonesia. Bahkan sistem manajemen PSC nya diduplikasi untuk layanan kesehatan di Mandalika saat gelaran Moto GP Maret lalu.
“Sehingga kita belajar langsung kesini bersama para Dirut RSUD, Dinas Kesehatan, dan seluruh Kepala Puskesmas se Kabupaten Blora. Mulai manajemen rujuk, pembangunan layanan PSC yang terintegrasi aplikasi digital, hingga konsep pelayanan BPJS yang baik,” tambah Bupati.
Dalam kesempatan itu, Kepala Puskesmas Kunduran, Catur Hendro Yunianto, S.Kep., Ners., menyatakan siap untuk melaksanakan transfer sistem manajemen yang ada di RSUD dr. Iskak Tulungagung.
“Banyak inovasi yang dilaksanakan disini. Saya berharap sepulang dari sini, akan ada tindak lanjut secara konkret. Kita siap untuk melaksanakan sistem yang telah ada disini. Semoga segera ada kerjasama antara Pak Bupati dengan Tulungagung sebagai dasar duplikasi sistemnya, sekalian menyusun regulasinya,” ujar Catur Hendro. (Her/El)