“Pabrik ini kan industri olahan, sumbangan industri olahan di ekonomi Jateng itu terbesar. Kemudian pertanian itu nomor dua,” ungkapnya.
Pihaknya menuturkan, sektor industri olahan menyumbang sekitar 34 persen perekonomian di Jawa Tengah. Sementara pertanian, kata Andika, berada di kisaran 14 persen.
“Kenapa ini penting? Karena memang mereka ini bukan hanya menyediakan lapangan kerja, tapi mereka memberikan nilai tambah karena orientasinya ekspor. Itu akan memperbesar perekonomian di Jateng,” papar Andika.
Meskipun tak berdampak langsung secara individu, nilai tambah itu menurutnya akan memberikan efek pada perekonomian Jawa Tengah secara global.
Ia pun mengaku telah menargetkan kenaikan perekonomian Jawa Tengah jika terpilih sebagai gubernur nantinya.
“Di situ terlihat daya beli masyarakat Jateng naik. Kami menargetkan naik dalam 5 tahun ke depan naik itu berapa persen, daya beli masyarakat juga. Itu cara kami menghitung, itu sangat penting dalam perekonomian Jateng,” tandas Andika. (*)
Editor: Farah Nazila