SEMARANG, beritajateng.tv – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto mengungkapkan, sejumlah upaya pencegahan banjir secara masif.
Menurutnya, pemkot mengedepankan upaya preemtif atau upaya proses pengambilan keputusan dan perencanaan dalam penanganan banjir. Terbukti, dalam kurun waktu tiga bulan terakhir persoalan banjir bisa pihaknya minimalisir.
Jajaran Pemkot, melakukan berbagai upaya mitigasi hingga pencegahan berdasarkan peristiwa sebelumnya. Seperti di antaranya, Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas Perumahan dan Permukiman, hingga Dinas Penataan RuangKota Semarang, dan BPBD sendiri berkolaborasi aktif untuk pencegahan.
“Secara teknis betul, dari sisi kami sudah melakukan mitigasi melalui proses preemtif maupun preventif. Mulai menjelang akhir tahun atau saat masih kemarau. Kami sudah memetakan berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya,” kata Endro, Jumat 8 Maret 2024.
Dia menyinggung banjir yang melanda Muktiharjo dan Kaligawe pada akhir November 2023 misalnya. Dalam peristiwa tersebut, walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita) turun langsung memimpin penanganan.
Rupanya, terdapat sejumlah pompa air kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) yang rusak. Saat itu juga, koordinasi cepat dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pihaknya lakukan.
Langkah BPBD Kota Semarang
“Sehingga ada upaya-upaya terutama koordinasi dengan Kementerian PUPR. Termasuk optimalisasi upaya Pemkot Semarang, baik dari DPU Kota Semarang maupun milik BPBD Kota Semarang,” ujarnya.