Pihaknya, saat itu menerjunkan pompa-pompa milik BPBD Kota Semarang di titik-titik yang tergenang. “Itulah yang kami lakukan secara mobile. Di mana ada genangan tinggi, pompa-pompa itu terjunkan,” katanya.
Memasuki Desember 2023, pihaknya kembali melakukan evaluasi masif sekaligus antisipasi bersama jajaran. Di bawah koordinasi Mbak Ita sebagai Walikota Semarang. Termasuk membahas kemungkinan terburuk apabila terjadi banjir seperti tahun sebelumnya.
“Hasilnya Januari sampai awal Maret ini kami bersyukur, ternyata bukannya di Kota Semarang yang sebelumnya ia prediksi. Tetapi malah di beberapa kabupaten di sebelah karena memang ada tanggul yang jebol,” katanya.
Meski begitu, pihaknya mengajak masyarakat tetap waspada terhadap cuaca ekstrem sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) masih berlangsung Maret tahun ini. (*)
Editor: Elly Amaliyah