“Pemkot Semarang di bawah kepemimpinan ibu Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu sudah mengantisipasinya. Ada program Gerbang Harapan bahkan bantuan gratis seragam bagi siswa miskin,” imbuh dia.
Terkait Inflasi tahunan YoY (year on year) Kota Semarang yang mencapai 2,22 persen, angka tersebut menurut Fachruddin sudah sangat ideal.
“Sebetulnya YoY 2,22 persen itu sudah sangat ideal. Menurut Bank Indonesia, inflasi yang disarankan itu kisaran 1,5 – 3,5. Menurut kami antara 2-3 berarti daya beli masyarakat masih terjangkau, dari sisi para pedagang juga masih untung,” jelas dia.
Sementara itu, Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengaku optimis perekonomian kota Semarang tetap stabil. Meskipun di tengah hari keagamaan Nasional dan libur sekolah.
“Alhamdulillah mengalami daflasi. Apalagi BPS sudah memberikan ‘warning’ agar bulan Juli jangan sampai terjadi inflasi tinggi. Hal ini karena adanya Hari Raya Nasional. Kedua, adanya libur sekolah dan penerimaan siswa maupun mahasiswa baru,” kata Mbak Ita, sapaannya, Selasa (2/7/2024).
Mbak Ita menjelaskan, pasca Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), tentunya akan butuh perlengkapan sekolah dan seragam.
“Mudah-mudahan bulan Juli masih ada di kisaran 2,22 persen, karena masih ada PR pengadaan seragam anak-anak sekolah. Ini yang harus kita perhatikan. Saya sudah minta ke Dinas Pendidikan, lewat program Gerbang Harapan dan bantuan gratis seragam bagi siswa miskin. Harapannya bisa membantu masyarakat,” imbuhnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah