SEMARANG, beritajateng.tv – Sejak resmi berdiri pada Juni 2025, Bank Sampah Induk (BSI) Mandiri Jaya di Kecamatan Genuk, Semarang telah menjadi pusat pengolahan limbah plastik yang aktif dan konsisten hingga mampu mengirim hasil sampah plastik langsung ke Unilever setiap triwulan.
Pendiri BSI Mandiri Jaya, Mbah Kuncung, sapaan akrabnya, memutuskan untuk membangun usaha pengelolaan sampah ini secara mandiri. Dengan bantuan 5 pegawai, Mbah Kuncung yang bekerja sebagai terapis penyakit dalam, mengelola bank sampah tersebut.
Dengan modal awal sebesar Rp150 juta yang semula untuk pernikahan anaknya, dialihkan untuk menyewa tempat dan membeli peralatan pengolahan plastik. Hal itu berlangsung karena kepeduliannya terhadap lingkungan.
“Saya memang risi kalau melihat sampah berserakan. Akhirnya nekat saja mendirikan ini demi lingkungan,” ujarnya saat beritajateng.tv temui pada Senin, 11 Agustus 2025.
Proses penjemputan hingga penyortiran sampah plastik
BSI Mandiri Jaya menerima sampah plastik dari wilayah Kecamatan Genuk. Sampah yang diterima dikumpulkan dari bank sampah kelurahan atau diantar langsung warga, kemudian dijemput dua kali seminggu, biasanya Jumat dan Minggu, dengan target minimal 150-200 kg setiap kelurahan.
BACA JUGA: Kreatif! Kecamatan Semarang Tengah Ubah Sampah Plastik Jadi Paving Block
Setelah sampai di lokasi, pemilahan sampah berlangsung sesuai jenis dan warna, lalu di pres dan di simpan hingga kapasitas kirim terpenuhi. Tidak hanya dari setiap kelurahan, BSI Mandiri Jaya juga menerima sampah plastik dari per orangan.
Meski masih tergolong baru, BSI Mandiri Jaya mampu menghasilkan rata-rata Rp5 juta per bulan dari penjualan sampah plastik dan tambahan dari kardus atau botol plastik.
“Awalnya kan enggak nerima kardus, tapi kadang warga itu bilang bawa aja kardusnya sekalian, ya saya bawa lumayan buat tambahan,” ungkapnya.