Sementara itu, sampah plastik yang berhasil BSI Mandiri Jaya kumpulkan dari Kecamatan Genuk sekitar 1 ton setiap bulan. Dari hasil sampah plastik itu, nantinya akan diteruskan ke Unilever.
Mbah Kuncung menjelaskan bahwa setiap tiga bulan akan ada penjemputan sampah dari Unilever untuk diolah kembali. Volume sampah plastik yang diangkut bisa mencapai 3 ton per pengiriman.
Harga jual sampah plastik bervariasi, mulai dari Rp300/kg untuk saset aluminium foil, Rp500–Rp700/kg untuk plastik campuran, Rp500/kg untuk plastik minyak, Rp1.000/kg untuk plastik putih, hingga Rp1.500/kg untuk botol plastik bening berkualitas tinggi.
Tantangan untuk mengedukasi warga
Salah satu tantangan terbesar adalah rendahnya partisipasi di luar Kecamatan Genuk. Padahal, menurut pengelola, volume 150-200 kg plastik per bulan seharusnya tidak sulit terpenuhi jika warga rutin memilah sampah rumah tangga.
“Semua kembali ke niat dan kepedulian lingkungan. Di Genuk, meski tempat terbatas, kesadaran warganya tinggi, makanya bisa lebih dari satu ton per bulan,” jelasnya.
BACA JUGA: Semarang Bakal Terapkan Teknologi Faspol 5.0 Inovasi BRIN, Hasilkan BBM Petasol dari Sampah Plastik Residu
Dengan semangat mandiri dan komitmen menjaga lingkungan, BSI Mandiri Jaya kini menjadi satu-satunya bank sampah induk di Kota Semarang yang secara rutin aktif melakukan pengumpulan sampah sekaligus menjadi contoh nyata bahwa pengelolaan sampah bisa memberi manfaat ekonomi dan lingkungan sekaligus. (*)
Editor: Farah Nazila