“Permainan tradisional yang Kampoeng Hompimpa sediakan ada beberapa, seperti eggrang, sengklek, gasing, terompah, lari balok, congklak. Memang belum banyak tapi kami berusaha menghadirkan kembali permainan tradisional kepada anak-anak,” ucap Sony.
Sony menambahkan, permainan tradisional di Indonesia mencapai 2.600 jenis. Hanya saja, Kampoeng Hompimpa Semarang baru bisa mengenalkan beberapa permainan populer.
Oleh sebab itu, Sony mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, baik dari pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama membangun sinergi dalam melestarikan permainan tradisional.
“Permainan tradisional tidak hanya semata bermain tapi juga bisa untuk belajar, bersosialisasi, pendidikan karakter, melatih kreativitas, perkembangan motorik, dan manfaat lainnya,” ucap Sony.
“Harapannya untuk masyarakat agar sering-kering ketika ada moment tertentu bisa menyelipkan mainan tradisional, selain itu dukungan juga dari dinas, bisa untuk memberikan motivasi juga bagi kami untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan seputar permainan tradisional,” imbuhnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi