SEMARANG, beritajateng.tv – Ady setiawan sukses meluncurkan BUMD Transformasi Centre (BTC) bersama Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya di Jakarta.
Mas Wawan sapaan akrabnya, merupakan putra daerah Semarang yang merupakan pakar berpengalaman di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Bidang Air.
Ia telah mengabdi di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) beberapa daerah seperti Grobogan, Jember, Pangkalpinang dan indramayu.
Direktur Jendral Bina Keuangan Daerah, Agus Fatoni mengatakan, launching BTC (BUMD Transformasi Centre) ini untuk menjawab persoalan BUMD yang tak produktif.
BACA JUGA: Video DPRD Kota Semarang Bahas Raperda KIP Hingga Pendanaan BUMD
Bersama Pusat Studi Industri dan Kebijakan Publik CSID-PP ITS Surabaya dan Aliansi PTN/PTS yang tergabung dalam Asosiasi Dosen Integrator Desa (ADDES). Mas Wawan menawarkan sejumlah Solusi untuk mendukung pemberdayaan dan transformasi BUMD di Indonesia.
Mas Wawan mengatakan konsep BTC ini di susun berdasarkan kebutuhan BUMD untuk meningkatkan kinerja. Daya saing dan kontribusinya terhadap pembangunan daerah melalui pemanfaatan inovasi tekhnologi, rekayasan sistem, dan manajemen unggul yang menjadi kekuatan ITS.
Ady Setiawan, selaku inisitiator mengatakan, BTC menjadi solusi atas permasalahan tata kelola BUMD.
Dari launching ini, terungkap sejumlah persoalan yang menghambat kinerja BUMD saat ini. Seperti, banyak BUMD yang belum sehat secara keuangan, belum memiliki satuan pengawas internal dan manajemen resiko yang memadai. Hingga profesionalsime Sumber Daya Manusia (SDM) masih belum merata serta persoalan lainnya.
“Berawal dari situ. Saya dengan Bapak Arman Hakim Nasution selaku Kepala CSID-PP ITS menginisiasi membentuk BTC. Sebagai program utamanya adalah inovasi dan konsultasi upgrading serta capacity buliding,” katanya.
Menurutnya, program ini menyasar sektor Agribisnis, air bersih, dan pariwisata untuk bisa berinovasi.
“Untuk inovasi yang akan berjalan, kami menyasar pada sektor Agrobisnis, air bersih atua PDAM dan pariwisata,” tuturnya.