Belum tercapainya target itu, menurut Yunita, tak terlepas dari penolakan vaksinasi polio yang masih kerap terjadi.
“Penolakan sebetulnya bukan dari hal yang sifatnya sisi keagamaan dan lainnya, tetapi hanya pada kenapa anaknya sudah diimunisasi polio kok ini ada polio lagi? Begitu,” ujar Yunita saat ditemui usai acara berlangsung.
Sementara itu, Yunita menilai harus ada penyelidikan lebih lanjut terkait munculnya kasus polio di Klaten.
“Memang ada satu kasus polio di Klaten yang memiliki riwayat perjalanan dari Pamekasan Madura. Tentu ini butuh edukasi, kesabaran untuk menyampaikan,” bebernya.
BACA JUGA: Waspada Status KLB Polio, Begini Cara Penyebaran dan Pencegahannya Menurut Pakar Unnes
Pihaknya selalu mewanti-wanti agar kasus polio tak lagi terjadi di Indonesia, terutama Jawa Tengah. Sebab, tak ada obat untuk kelumpuhan polio karena sudah menyerang syaraf.
“Tidak bisa normal, makanya kita sangat menyayangkan kalau orang tua itu tidak vaksinasi, padahal ini gratis. Kalau sampai tidak membawa anaknya ke tempat pos pos imunisasi, mengobati kemampuan sistem syaraf itu kan sulit ya,” tandas Yunita.(*)
Editor: Farah Nazila