Scroll Untuk Baca Artikel
Politik

Candi Borobudur Sering Dianggap Ada di Jogja, Ini Strategi Andika Perkasa soal Branding Pariwisata Jateng

×

Candi Borobudur Sering Dianggap Ada di Jogja, Ini Strategi Andika Perkasa soal Branding Pariwisata Jateng

Sebarkan artikel ini
andika-hendi | Gugatan Jawa Tengah
Pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (andika-hendi), saat jumpa pers usai Debat Pilgub Jateng ketiga di Muladi Dome Undip, Kota Semarang, Rabu, 20 November 2024. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

“Kalau mereka [swasta] mengembangkan wisata, mereka bisa menyerap [tenaga kerja] penyandang disabilitas. Mereka mengembangkan budaya, mereka tahu bahwa mereka akan dapat potongan dalam hal perpajakan, retribusi, perizinan. Ini yang akan menjadikan mereka jauh lebih masif,” terang Andika.

BACA JUGA: Kembangkan Pariwisata, Luthfi-Yasin Bakal Ciptakan 1000 Wisata Alam

Sementara itu, berkaitan dengan pariwisata dan kemajuan kebudayaan, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) nomor urut 1, Hendrar Prihadi alias Hendi, menanggapi UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan yang belum memiliki turunan Perda maupun Pergub di Jawa Tengah.

Hendi menilai, sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat, UU Pemajuan Kebudayaan itu harus ada di Jawa Tengah.

“UU yang ada tentang budaya, pasti di tempat kami perlu juga ada Perda dan Pergubnya. Supaya provinsi ini nggak kelihatan sebagai provinsi yang kosong. Karena di dalam budaya itu ada beraneka ragam jenis sifat maupun bagian dari akal pikiran yang bisa dimanfaatkan,” jelas Hendi.

Menurutnya, kebudayaan tak hanya membentuk jati diri warga Jawa Tengah. Namun mampu mendongkrak pendapatan melalui sektor pariwisata.

Nggak hanya membentuk jati diri warga Jateng, tapi bisa menambah pendapatan karena sektor tourism itu,” pungkas Hendi. (*)

Editor: Ricky Fitriyanto

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan