Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Retno Widyaningsih mengatakan angin yang berhembus konsisten dengan kecepatan cukup tinggi hingga 46 kilometer perjam utamanya di luar jawa bagian tengah mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang, dengan ketinggian gelombang maksimum mencapai 3.0 meter.
“Berdasarkan citra satelit altimetri, tinggi muka air laut menunjukkan adanya anomali positif yang berpotensi menyebabkan banjir pesisir lebih tinggi,” ujar Retno.
“Bersamaan dengan itu, adanya fenomena Super Full Moon yaitu fase Bulan Purnama yang bersamaan dengan fase Pasang Air Laut Tertinggi pada tanggal 18-23 Juni 2022 berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut,” imbuhnya.
“Mohon menjadi perhatian bagi masyarakat di wilayah pesisir yang berpotensi terdampak banjir Rob untuk dapat diantisipasi, karena Banjir Rob dapat menganggu aktifitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktifitas bongkar muat di pelabuhan, aktifitas pemukiman pesisir serta aktifitas tambak garam dan perikanan darat,” tutupnya. (Ak/El)