SEMARANG, beritajateng.tv – Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jawa Tengah memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 dengan menggelar rangkaian kegiatan edukatif bertema “Tumbuh Sehat, Bebas Konflik: Membangun Komunikasi Keluarga dan Dukungan Sosial untuk Anak”, di Aula PKBI Jateng, Semarang pada Senin, 15 Desember 2025.
Kegiatan yang berlangsung secara hybrid ini di ikuti lebih dari 80 peserta dari unsur pemerintah, lembaga pemasyarakatan, akademisi, organisasi masyarakat sipil, hingga komunitas remaja.
Sekretaris Pengurus Daerah PKBI Jawa Tengah, Hasan Fikri, menyampaikan bahwa relasi antara anak dan orang tua merupakan hubungan yang kompleks dan kerap memicu konflik dalam keluarga.
“PKBI hadir untuk membantu mengurai konflik dalam relasi anak dan orang tua. Sekaligus mencegah anak berhadapan dengan hukum,” ujar Hasan Fikri dalam sambutannya.
Ketua Pengurus Nasional PKBI, Drs. Ichsan Malik, M.Sc., menegaskan bahwa perlindungan terhadap anak tetap menjadi perhatian utama, termasuk bagi anak yang telah berhadapan dengan hukum.
BACA JUGA: Semarang Alami Tren Penurunan Kasus Baru HIV, PKBI: Tantangannya Masih dari Kalangan Pendatang
Ia mengungkapkan, sejak tahun 2000 PKBI terlibat dalam pendampingan anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) dan kini bekerja sama dengan LPKA di 11 provinsi. Berdasarkan temuan PKBI, hampir 80 persen anak di LPKA merupakan korban kekerasan.
“Banyak anak mengalami siklus sebagai korban, pelaku, lalu kembali menjadi korban. Karena itu, pendampingan menjadi penting untuk memutus rantai kekerasan,” katanya.
Dalam momentum HUT ke-68 ini, PKBI Jawa Tengah juga memaparkan capaian layanan kesehatan reproduksi sepanjang 2025. Koordinator Program ECCD PKBI Jateng, Rizqi Ula Saari, menyebut Klinik Pratama Warga Utama PKBI Jateng telah melayani ribuan masyarakat.
Tercatat, layanan kontrasepsi diakses 2.715 kali, pemeriksaan ginekologi 1.093 kali, layanan obstetrik 1.438 kali, serta 2.121 akses layanan kesehatan reproduksi lainnya. Selain layanan medis, PKBI juga menyediakan konseling keluarga, konseling remaja, hingga hotline telemedicine Sobat Sambat.













