SEMARANG, beritajateng.tv – Di tengah maraknya kasus jajanan tak sehat di sekolah, SMPN 39 Semarang muncul sebagai contoh sukses penerapan kantin sehat yang aman, higienis, dan ramah lingkungan. Sekolah ini bahkan mampu menyelaraskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tanpa mematikan roda ekonomi kantin sekolah.
Menurut Kepala SMPN 39 Semarang, Agusalim, yang Wakabid Humas, M. Agus Khamid Arif wakilkan, kantin sehat di sekolahnya sudah berjalan sejak sebelum pandemi Covid-19.
“Kami sudah melakukan kerja sama dengan Dinas Kesehatan Semarang sejak lama. Setiap makanan harus uji lab, cek kandungan gizinya, dan memperbarui label kesehatannya setiap lima tahun,” jelasnya saat beritajateng.tv temui di sekolah pada Kamis, 9 Oktober 2025.
Dalam operasionalnya, SMPN 39 Semarang menerapkan prinsip “Jajan Halal, Bergizi, Sehat, Tanpa Pengawet”. Seluruh pedagang kantin pun tak boleh menggunakan plastik sekali pakai dan bahan kimia tambahan seperti boraks, pewarna tekstil, maupun pengenyal buatan.
BACA JUGA: Kota Semarang Bakal Bentuk Zona Kuliner Halal, Aman dan Sehat, Sasar Kantin Sekolah dan Masjid
Kantin SMPN 39 Semarang telah mengantongi sertifikat Kantin Sehat dari Dinas Kesehatan dan sertifikat Kantin Halal dari Kementerian Agama sejak tahun 2022. Label ini diperoleh setelah serangkaian uji laboratorium dan pemeriksaan sanitasi tempat jualan.
Menariknya, penerapan program MBG tak membuat pendapatan pedagang menurun. Sekolah justru mengatur waktu distribusi MBG agar tak bentrok dengan jam jajan siswa.
“Awalnya MBG datang saat istirahat, anak-anak sudah keburu jajan. Banyak makanan tersisa. Lalu kami ubah jamnya jadi pagi, sebelum pelajaran mulai,” terang Agus.
Dengan pola ini, siswa tetap mendapat sarapan sehat dari program MBG, sementara kantin masih beroperasi pada jam siang tanpa kehilangan pembeli.
SMPN 39 Semarang libatkan siswa dalam edukasi jajan sehat
Ketua Tim Pangan Jajan Anak Sekolah (PJAS) Aman SMPN 39 Semarang, Budi Priandini, menjelaskan bahwa keberhasilan menjaga kualitas kantin juga didukung oleh program edukasi siswa, yakni “Sidul Jasman” (Siswa Peduli Jajan Anak Sekolah Aman).