SEMARANG, beritajateng.tv – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menjelaskan mekanisme layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang Presiden Prabowo Subianto inisiasi.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, mengungkap, pelaksanaan CKG merupakan langkah yang sifatnya pencegahan atau preventif. Hal itu ia ungkap saat beritajateng.tv jumpai di Puskesmas Pandanaran, Kota Semarang, Senin, 10 Februari 2025.
Adapun sasarannya, kata Yunita, mulai bayi baru lahir hingga lanjut usia (lansia).
BACA JUGA: Nana Sudjana Tinjau Hari Pertama Cek Kesehatan Gratis di Semarang: Jateng Ada 881 Puskesmas
“Bayi baru lahir itu usia 25 jam, jadi idealnya 48 jam, tapi setelah 24 jam dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan tertentu yang nanti akan ketahuan apakah memiliki hipertiroid, kelemahan jantung, jadi sudah dideteksi dari awal,” ungkap Yunita.
Selain bayi baru lahir, deteksi dini juga dilakukan pada anak usia 1-6 tahun. Tak hanya itu, nantinya CKG juga akan menyasar anak usia sekolah yang pemeriksaannya dilangsungkan setiap Juli.
“Kemudian ada anak sekolah 7-18 tahun. Ini nanti pelaksanaannya pada saat bulan Juli, saat masa awal tahun, supaya anak-anaknya juga periksa. Kalau dewasa itu 18-59 tahun dan lansia 60 tahun ke atas,” terang Yunita.
Mekanisme Cek Kesehatan Gratis via aplikasi Satu Sehat Mobile
Untuk menikmati layanan CKG ini, Yunita mengajak warga untuk mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile atau SSM.
“Nanti saat 30 hari sebelum dia ulang tahun akan diinfokan di dalam aplikasi Satu Sehat Mobile. Jadi semuanya harus download,” tegas Yunita.
Tujuh hari jelang hari ulang tahun, kata dia, akan berlangsung screening secara online melalui aplikasi Satu Sehat Mobile itu.
“Screening di situ menggunakan kuisioner. Ketika dia bergejala maka nanti akan ada pemeriksaan lanjut, tetapi kalau tidak berarti dia akan ada pemeriksaan lainnya. Misalnya dia TBC, apakah ada keluarganya yang punya sakit TBC yang kontak erat,” jelas dia.
Pemeriksaan kesehatan jiwa juga masuk dalam tahapan screening melalui aplikasi Satu Sehat Mobile.
Lebih lanjut, Yunita menarget 80 persen warga Jawa Tengah untuk memanfaatkan layanan CKG.
“Di Jawa Tengah sekarang sudah 38 juta penduduk, maka targetnya minimal adalah 80 persen. Sekali lagi ini butuh partisipasi semua pihak, khususnya masyarakat yang saat ini momentumnya adalah ulang tahun,” ucap dia.
Hari pertama CKG tak ada seremonial, Yunita singgung efisiensi anggaran
Menurut keterangannya, CKG hari pertama serentak berlangsung di puskesmas se-Indonesia. Ada 881 puskesmas di Jawa Tengah yang melayani CKG.