“Pihak ketiga dan Google yang bikin draft musik dan liriknya. Kemudian dikirim ke Nasida Ria untuk mengisi vokal dan kita kasih untuk warna qasidahnya,” kisahnya.
Perbedaan yang mencolok antara Nasida Ria dan JKT48
Menggabungkan grup musik lintas genre dan lintas generasi, tentu terdapat beberapa tantangan. Zuhad mengaku tantangan terbesar ialah perbedaan genre.
Menurut Zuhad, genre antara Nasida Ria dan JKT48 memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Nasida Ria dengan musik kasidah beat minor, sementara JKT48 dengan musik khas Jpop dengan beat major.
“Kesulitan kedua dari segi di bagian pembuatan videonya. Nasida Ria ada part dance harus menyesuaikan, harus latihan di hotel di mana-mana. Bahkan waktu launching, kita off air perfomance, seru sih tapi ada penyesuaian juga,” tambahnya.
Dari kampanye tahun lalu yang hanya daur ulang lagu lawas Nasida Ria, Zuhad merasa kampanye tahun ini lebih menarik. Bahkan, anggota Nasida Ria sangat antusias sejak awal ide ini digulirkan.
BACA JUGA: Nasida Ria: Sun Stage, Dokumenter Revolusi 48 Tahun Grup Kasidah Legendaris
Apalagi, keduanya memiliki target market yang berbeda. Penggemar Nasida Ria yang kebanyakan berasal dari kalangan dewasa. Sedangkan fans JKT48 terbanyak dari kalangan muda.
“Ini dibikin agar beda, benar-benar kontras nabrak, kolaborasi ini bisa jadi top of mind. Orang-orang pastinya ga expect girl band religi angkatan lama dan girl band ala jepang muda-muda bisa bareng,” tandasnya. (*)