Bukan untuk Viral, Bukan untuk Pamer
Belakangan, kisah soto gratis ini sempat mencuat di media sosial. Sayangnya, beberapa informasi dinilai melenceng, termasuk pemberitaan yang menyebut bahwa omzet mereka mencapai Rp11 juta per hari.
“Saya tidak pernah menyebut angka. Saya cuma bilang Alhamdulillah cukup buat belanja dan operasional. Kita ini warung kaki lima, nggak pasti dapat segitu tiap hari,” terangnya.
Dia menegaskan bahwa kegiatan ini murni untuk berbagi dengan sesama. Pengunjung datang dari berbagai kalangan mulai dari ojek online, pelajar, karyawan, hingga warga sekitar yang sekadar lewat. Tak sedikit pula yang membaca banner kecil yang sengaja dipasang: “Soto Gratis Setiap Selasa”.
“Yang penting bisa istiqomah. Nggak harus besar, tapi tetap ada,” tandasnya
Di hari biasa, warung ini memang tak hanya jual soto. Menu lain seperti pecel dan telur dadar ambyar khas racikan Haritsah.
Tapi setiap Selasa, warung itu hanya menyediakan soto yang dibagikan gratis. “Soto harga aslinya porsi besar Rp 12 ribu, porsi kecil Rp 10 ribu. Pecel dan telur Rp 15 ribu,” ungkapnya.
Meski biaya bahan pokok terus naik, Haritsah dan suaminya tak gentar. Pasutri yang setiap Jumat juga rutin bersedekah itu tetap mengusahakan untuk terus bersedekah ke depannya.
Ada 11 pekerja yang membantu mengelola soto ayam Silayur di Jalan Boja-Semarang ini. Sebagian besar merupakan ibu-ibu dari lingkungan sekitar.
Warung soto ini bukan cuma soal makan, tapi tentang harapan, tentang manusia yang memilih memberi meski tak berlebih. Di tengah mahalnya hidup, semangkuk soto bisa menjadi simbol kasih terhadap sesama.
Animo Tinggi
Warga sekitar, Asep Sagita mengaku sengaja datang bersama istrinya untuk menikmati sarapan soto gratis Silayur. “Ini soto gratis buat saya sangat-sangat membantu. Buat sarapan pagi, kalau gratis kan tidak mengeluarkan biaya sepeserpun. Apalagi ini teh, es tehnya gratis. Kalau mau tambah juga boleh,” ujar Asep.
Ini merupakan kali pertama Asep datang ke Soto gratis Silayur, setelah melihat informasi dari status sosial media tetangganya.
“Rasanya enak, dan gratis. Kita gak ngeluarin biaya,” tutur pria berjaket ojek online ini.
Sementara itu, Sugiyati warga Setanjung, Wates mengaku bari pertama datang menikmati soto gratis. Ia mendapat info adanya soto gratis ini dari media sosial Facebook.
“Ini tadi makan soto, mendoan, krupuk, teh anget. Enak sotonya, berkah untuk ibu pemilik warung,” ucapnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah