Sejak saat itu, ia pun semakin bersemangat untuk menyisihkan penghasilan dari rutinitasnya tersebut untuk ditabung. Kemudian mereka gunakan untuk pelunasan biaya haji bersama sang istri.
Hingga saat ini, Legiman masih mengumpulkan sampah dari sekitar 50-an kepala keluarga (KK) di lingkungan Patoman. Dari rutinitas yang sudah ia lakukan sejak tahun 1976 ini, ia memperoleh penghasilan Rp2 juta per bulan.
Untuk menambah pendapatan, istrinya membantu memilah dan memilih sampah untuk di jual. Sehingga uang yang mereka sisihkan dan mereka tabung bisa lebih.
BACA JUGA: Calon Jamaah Haji Tertua di Blora, Mbah Dasmi Siap Berangkat ke Tanah Suci di Usia 91 Tahun
Hingga kabar baik datang saat mereka menjadi jamaah cadangan yang masuk dalam porsi jamaah haji tahun ini.
“Syukur Alhamdulillah, senang dan ternyata Allah SWT memanggil saya untuk pergi haji tahun ini,” kata Legiman.
Kapala Kantor Urusan Agama (KUA) Ambarawa, Abdul Ghofur yang dikonfirmasi mengatakan, perjalanan calon haji atas nama Legiman, warga Glagahombo, Ngampin ini sangat menginspirasi. (*)