Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Semarang, Joko Hartono mengatakan, pemerintah memiliki tugas memberikan pendidikan politik dalam rangka peningkatan partisipasi pemilih. Partisipasi pemilih menjadi hal yang penting untuk legitimasi pemerintahan yang akan terbentuk.
“Kami beri edukasi kepada anak muda, demokrasi harus dikawal untuk mencapai kesejahteraan. Maka, demokraai pilihan terbaik. Mari, kita kawal pemilu dan senantiasa jadi pemilih yang cerdas,” ucapnya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang, Henry Casandra Gultom mengatakan, memaksimalkan media digital sebagai sarana menyampaikan informasi kepada kaum milenial. Terbukti, partisipasi kaum milenial cukup baik. Mislanya, saat rekrutmen badan penyelenggara pemilu dan pantarlih.
“Kemarin pendaftarnya di tingkat kecamatan mencapai hampir 1.000, di kelurahan 2.000. Kebanyakan anak muda,” sebutnya.
Dia berharap, kaum milenial bisa terus berpartisipasi dalam demokrasi. Menurutnya, partisipasi tidak hanya soal datang ke TPS. Para kaum milenial bisa mengambil berbagai peran untuk menyukseskan pesta demokrasi.
“Bisa berpartisipasi apabila menemukan hal yang tidak sewajarnya, pemantau pemilu. Sekecil apapun peran pemuda saya kira bsa kita jadikan pijakan menyukseskan pemilu,” ujarnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah