Pihaknya meminta kepada Dishub Kota Semarang untuk melakukan kajian terhadap potensi prkir tepi jalan, potensi pendapatan dan juga pengelolaannya. Ia menegaskan jika semakin efektif cara kerja maupun inovasi dari Dishub tentang parkir wlektronik ini maka akan bisa berimbas pada naiknya pendapatan parkir.
“Aktivitas masyarakat, tentu membutuhkan lahan parkir. Dari segi pengelolaan, parkir yang terdata baru sekitar 2 ribuan titik. Padahal jika dilihat, banyak ditepi jalan ini, dijadikan lahan parkir,” paparnya.
Suharsono mengatakan harus ada evaluasi dan pembenahan, termasuk meniru Pemkot Surabaya yang melibatkan berbagai sektor, seperti TNI-Polri, dan pemangku wilayah setempat. Pada tahun 2019 lalu misalnya, pendapatan dari parkir tepi jalan Pemkot Surabaya mencapai Rp 36 miliar.
“Bisa meniru Surabaya, dengan menggandeng berbagai pihak. Apalagi jika dimaksimalkan, tentu potensinya akan besar. Parkir elektronik pun bisa diperluas lagi, ditingkatkan lagi serta dilakukan evaluasi apa kekurangannya,” tandasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah