“Hari ini, sayur-sayurnya, tipatnya, bumbunya, itu untuk 40 porsi. Dan ini sudah mau habis,” ungkap Luh Budiani.
Pedagang yang telah berjualan sejak tahun 2013 tersebut mengaku konsumennya cukup loyal dan rata-data adalah pelanggan tetap.
Meskipun masakan Bali terkenal memiliki bumbu yang sangat kuat, namun ia mengaku pelanggannya tak mengalami culture shock saat mencicipi kudapannya.
“Orang di sini seneng sih makan tipat cantok. Makan sate lilitnya juga seneng, bumbunya pas. Kalau untuk tipatnya ya tidak terlalu manis dan tidak terlalu pedas juga,” terangnya.
Dengan membanderol harga Rp 15 ribu untuk seporsi tipat cantok khas Bali, Luh Budiani mengungkap dagangannya habis dalam kurun waktu hanya beberapa jam saja. Kini, ia terlihat mulai membereskan dagangannya saat berbincang dengan awak beritajateng.tv.
Bagi pecinta makanan berbahan dasar kacang maupun ketupat, tipat cantok khas Bali wajib jadi pilihan yang tentu tak boleh Anda lewatkan. Bagaimana, tertarik mencobanya? (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi