SEMARANG, beritajateng.tv – Program pelatihan dan penempatan calon tenaga kerja yang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang gelar bisa menjadi role model bagi daerah lain di Jawa Tengah.
Pola pemberdayaan ini dinilai efektif dalam membantu menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) atau persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja di Kabupaten Semarang.
Sekretaris Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah, Juli Krisdianto, menilai program pemberdayaan masyarakat dengan pola pelatihan dan penempatan ini menjadi langkah yang tepat untuk mengatasi pengangguran.
Ia pun mengapresiasi Bupati Semarang dan jajarannya yang mampu mengonsolidasikan hasil pelatihan sekaligus penempatan dengan perusahaan-perusahaan garmen di daerahnya.
Khususnya, dalam perencanaan program dan pelaksanaan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan maupun industri garmen yang ada di wilayah Kabupaten Semarang.
“Sehingga mampu menempatkan banyak angkatan kerja di perusahan garmen yang membutuhkan,” jelasnya usai berdialog dengan Bupati Semarang dalam rangka kunjungan kerja Komisi A di Ungaran, Kabupaten Semarang, Selasa, 12 Agustus 2025.
BACA JUGA: Viral Video Pria Purbalingga Minta Domba ke Dedi Mulyadi: Kami Pengangguran Tapi Suka Ngarit
Role model pola pelatihan dan penempatan naker Pemkab Semarang
Maka, lanjut legislator PDIP Jateng ini, pola yang sudah Pemkab Semarang laksanakan tersebut bisa seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah terapkan.
“Terlebih angka pengangguran dan kerersediaan lapangan kerja juga masih menjadi persoalan yang harus berbagai pemerintah daerah tuntaskan di Provinsi Jawa Tengah,” tegasnya.
Di hadapan anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah, Bupati Semarang Ngesti Nugraha menjelaskan, TPT di Kabupaten Semarang melonjak akibat pandemi Covid-19 menjadi 5,02 persen pada tahun 2021.
Upaya penurunan TPT terus Pemkab Semarang lakukan saat pandemi mulai mereda hingga mampu menurunkan menjadi 4,05 persen pada 2023. Salah satunya melalui program pelatihan dan penempatan.