Jadi, kata Hakam, jika di wilayah tersebut ditemukan orang yang mengalami demam segera dilakukan pemeriksaan NS1, yakni tes untuk mendeteksi keberadaan protein non-struktural 1 (NS1).
“Leptospirosis juga sama. Misalnya dari keliling-keliling RW ditemukan ada orang demam lebih dari lima hari, langsung dilakukan pemeriksaan antibodi untuk leptospirosis,” katanya.
“Begitu ditemukan, (pasien, red.) langsung diobati. Tidak harus menunggu dia datang ke puskesmas, apalagi RS (rumah sakit),” tegas Hakam.
Sebagai langkah pencegahan, Hakam mengimbau masyarakat, terutama di daerah dengan tingkat kepadatan nyamuk yang tinggi, seperti Banyumanik dan Tembalang untuk melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sebanyak dua kali setiap minggu.
“Ini tidak biasa. Walaupun mungkin dalam teori tidak ada. Tapi saya sampaikan, kalau bisa melakukan PSN dua kali (setiap minggu) pasti akan berbeda hasilnya,” pungkas Hakam. (*)
Editor: Elly Amaliyah