Program dengan fakultas lain di Universitas Paramadina
Untuk kali ini, lanjut Istichomah, ke-20 orang berkebutuhan khusus tersebut mendapatkan pelatihan sosial edukasi dan psikologi serta kewirausahaan atau entepreneur.
Tetapi nanti ke depan, masih akan ada bentuk pelatihan yang lain. Karena Pemkab Semarang segera meneken MoU dengan Universitas Paramadina.
Sehingga ke depan masih akan ada lagi sinergi-sinergi lain, dalam bentuk program bersama dengan fakultas-fakultas lainnya yang ada di Universitas Paramadina.
“Kalau sekarang ini dengan fakultas psikologi, mungkin nanti juga ada sinergi dengan fakultas yang lain untuk mendampingi teman – teman disabilitas ini,” tegasnya.
Sementara itu, atas nama Pemkab Semarang, Wakil Bupati Semarang, Hj Nur Arifah mengapresiasi inisiatif jajaran Fakultas Psikologi Universitas Paramadina.
Karena telah menginisiasi kegiatan Psikoedukasi Entepreneur untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis dan perilaku inovatif UMKM disabilitas di Kabupaten Semarang.
BACA JUGA: Jersey Rider Tour de Borobudur 2022 Karya Mengagumkan Anak Berkebutuhan Khusus Solo
Menurutnya, salah satu tantangan terbesar yang masih dialami oleh para penyandang disabilitas adalah keterbatasan dalam mengakses lapangan pekerjaan.
Pemkab Semarang selama ini juga terus berupaya merangkul kalangan disabilitas melalui pendekatan-pendekatan yang efektif serta pelatihan-pelatihan yang tepat.
Maka dukungan Fakultas Psikologi Universitas Paramadina ini akan membantu Pemkab Semarang dalam memberikan pelatihan yang tepat.
Sehingga para penyandang disabilitas tidak hanya memiliki kemampuan dan keahlian sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Tetapi juga kemampuan membuka peluang usaha.
Oleh karena itu, wakil bupati berharap melalui kegiatan ini akan mampu meningkatkan kesejahteraan psikologis, produktivitas dan kemandirian ekonomi UMKM disabilitas.
“Sekaligus juga mampu mendorongberbagai inovasi serta membangun jejaring usaha yang inklusif di Kabupaten Semarang,” tambah wakil bupati. (*)
Editor: Farah Nazila