SEMARANG, beritajateng.tv – Sebuah postingan di akun medsos @dinaskegelapan_kaptensemarang dan @dinaskegelapan_kotasemarang mendadak menjadi perhatian warganet di Kabupaten Semarang.
Pasalnya, unggahan yang menurut dugaan merupakan foto potongan surat pada layar komputer tersebut antara lain memuat rincian kekurangan dana dan rincian harga sebuah sepeda motor.
Postingan @dinaskegelapan_kaptensemarang pada Selasa, 29 Juli 2025, itu menyinggung Sekda Kabupaten Semarang dengan kalimat:
“Penak yo dadi Sekda kabupaten Bulan Agustus/ September besok Sekda kan pensiun, beliau minta OPD dan kecamatan2 iuran untuk beli motor NMAX dan hadiah karikatur. Uang dikumpulkan k kasubag keuangan setdaa.“
Hingga saat ini ribuan warganet telah yang menyukai unggahan tersebut dan ratusan orang memberikan komentar.
Atas munculnya unggahan ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Semarang, Djarot Supriyoto, mengaku syok lantaran merasa tak melakukan apa yang tertera dalam postingan itu.
“Demi Allah, saya tidak pernah meminta-minta seperti itu,” ungkap Djarot saat beritajateng.tv konfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa, 29 Juli 2025.
Ia pun tak tahu potongan surat tersebut asalnya dari mana dan siapa yang membuatnya. Ia sendiri mengaku mengetahui unggahan media sosial tersebut dari ajudannya.
Anggap fitnah postingan medsos Dinas Kegelapan Kabupaten Semarang soal “hadiah pensiun”
Lebih lanjut, Djarot juga menyebut keterangan tulisan pada unggahan yang tertuju kepadanya itu merupakan sebuah fitnah.
“Silakan saja kroscek ke dinas dan kabag-kabag, ada atau tidak permintaan seperti yang tertulis dalam keterangan unggahan tersebut,” tambahnya.
Djarot pun menegaskan akan membawa persoalan ini ke ranah hukum. Ia menyebut postingan tersebut merupakan upaya untuk merusak nama baiknya. “Sehingga saya akan membuat laporan ke polisi atas persoalan ini,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Badan Keuangan Daerah (BKUD) Kabupaten Semarang, Rudibdo, mengaku langsung melakukan pengecekan setelah munculnya kabar tersebut.
“Saya sudah kontak sekretaris, kabag, dan kabid sekaligus langsung klarifikasi. [Mereka] tidak mengetahui adanya surat permintaan ‘iuran’ OPD dan camat tersebut,” jelasnya.
BACA JUGA: Pembunuhan Berencana di Tempat Karaoke, Dua Warga Semarang Terancam Hukuman Mati
Termasuk, lanjutnya, tidak pernah ada perintah dari sekda maupun ia selaku kepala BKUD terkait sumbangan atau iuran untuk hadiah pensiun itu.
Menurutnya, masa pensiun atau perpisahan sekda bukanlah hal yang istimewa, karena semua pegawai akan mendapat giliran pensiun setelah masa pengabdian selesai.
Sebagaimana saat pisah sambut Kapolres, Dandim, Kajari, atau pejabat lain, acara seremoni akan berlangsung di Pendopo Rumah Dinas. “Jadi intinya semua itu hanya acara biasa,” jelasnya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang, Rudi Susanto, menegaskan tak ada perintah dari Sekda untuk membeli sepeda motor Yamaha N-Max sebagai “hadiah pensiun”.
Rudi juga mengakui pihaknya telah mencari informasi terkait kebenaran surat yang terunggah di media sosial tersebut. “Jadi itu kategorinya hoaks,” jelasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi