SEMARANG, beritajateng.tv – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Tengah mengambil langkah besar dalam mendorong UMKM menjadi pelaku ekspor melalui program HIPMI Jawara (Jawa Tengah Wirausaha Juara) Go Global.
Tidak hanya memasarkan produk ke luar negeri, program ini juga membuka pintu kerja sama internasional langsung dengan asosiasi bisnis di Malaysia, Thailand, hingga jaringan buyer internasional.
Program tersebut akan menyeleksi produk dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Dari seleksi awal, akan dipilih 10 produk terbaik di tiap daerah, lalu disempitkan menjadi 60 produk unggulan.
Pada tahap akhir, hanya 10 produk terbaik dari Jawa Tengah yang akan diberangkatkan ke luar negeri. Produk itu nantinya akan ditampilkan saat pameran bisnis di Thailand pada 19-21 Desember 2025 dan Malaysia pada 26-28 Desember 2025.
BACA JUGA: HIPMI Kabupaten Semarang Rangkul UMKM sebagai Mitra Penggerak Ekonomi
Ketua Umum HIPMI Jateng, Teddy Agung Tirtayadi, menegaskan bahwa tujuan besar dari program ini adalah menjadikan UMKM naik kelas secara nyata.
“Kami berharap kami bisa mengajak UMKM-UMKM kami ini untuk scale up untuk bisa naik kelas hingga bisa menembus menembus pasar ekspor,” ujarnya pada Rabu, 26 November 2025.
Ia juga menekankan bahwa HIPMI hadir tidak hanya sebagai organisasi, tetapi sebagai enabler dan motor ekonomi daerah.
“HIPMI Jateng ini sekarang berkomitmen untuk bisa membawa UMKM-UMKM kami ini untuk betul-betul punya hasil nyata, punya manfaat yang nyata,” lanjut Teddy.
HIPMI bantu UMKM Jawa Tengah naik kelas tembus ekspor global
Selain kurasi produk, HIPMI juga akan memberikan bantuan dalam legalitas usaha, packaging, branding, hingga strategi pemasaran global.
Program ini semakin kuat karena didukung data ekonomi daerah. Ketua Kompartemen Perindustrian HIPMI Jateng, Erick Wijaya, menyampaikan bahwa industri olahan memberi kontribusi terbesar bagi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Tengah.
“Kalau kemarin data yang tersaji itu kan 30 persen dari sektor PDRB Jawa Tengah itu datangnya dari industri olahan. Paling besar persentasenya daripada sektor pertanian, perdagangan,” jelasnya.













