Dari data itu, HIPMI berkomitmen dan berkolaborasi untuk membantu pemerintah daerah dalam proses transformasi UMKM.
“Kami sebagai pengusaha muda itu ingin membuat pengusaha-pengusaha yang kelasnya mikro bisa scale up jadi medium enterprise, yang medium bisa naik jadi industri besar. Yang dulu transaksinya antardesa, provinsi, kota, jadi bisa antarnegara,” ujar Erick.
BACA JUGA: Wali Kota Semarang Dorong HIPMI Jadi Motor Penggerak Ekonomi Daerah
Lebih jauh Erick menegaskan arah fokus produk yang dibawa ke ASEAN akan menyesuaikan dengan kebutuhan pasar di Malaysia dan Thailand.
“Produk-produk yang jadi incaran itu terutama adalah produk-produk olahan kelapa dan turunannya. Jadi kita fokus pada FnB, handicraft, dan furnitur,” tuturnya.
Sementara Ketua Bidang Investasi dan Hubungan Internasional, Wisanggeni Damar Panuluh, menekankan peran HIPMI sebagai pendamping UMKM.
“Saat ini HIPMI hadir untuk membantu UMKM di Jawa Tengah di program kami namanya HIPMI Jawara Go Global. Semoga menjadi sarana untuk UMKM di Jawa Tengah maju bersama,” kata Damar.
HIPMI juga menegaskan bahwa mereka sudah menjalin hubungan dengan asosiasi bisnis di Malaysia. Selain itu, adanya dukungan langsung dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Thailand, termasuk akses buyer internasional.
Peluncuran HIPMI Jawara Go Global ini membantu UMKM Jawa Tengah memasuki pasar global lewat jalur yang lebih jelas. Program ini harapannya dapat menunjukkan potensi UMKM di daerah bukan hanya untuk pasar lokal, tapi juga berpengaruh di perdagangan internasional. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi













