“Beberapa tahun lalu mungkin masih ingat Tragedi Brexit, bagaimana susahnya orang mau mudik. dengan susah payah, panas-panasan ingin ketemu keluarganya. Kita semua berharap hal seperti ini tidak terjadi lagi,” katanya.
Menurutnya, DPRD Jateng bersama Forkompimda bertugas menjaga masyarakat saat merayakan Hari Raya Idul Fitri. Sumanto berharap tradisi mudik bisa memberi kebahagiaan bagi masyarakat.
Pemprov Jateng sendiri memprediksi pergerakan orang masuk dan melintas Jateng pada masa mudik tahun ini mencapai 18,23 juta orang. Menurut perkiraan, puncak arus mudik terjadi pada 6-7 April 2024. Sementara puncak arus balik prediksinya pada 14-15 April 2024.
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan, kesiapan infrastruktur jalan secara umum dalam kondisi baik. Pada jalan nasional Provinsi Jateng dan DIY sepanjang 1.887,29 kilometer, terdapat 68 titik rawan kemacetan di Jawa Tengah. Termasuk, jalan yang sempat terendam banjir di Demak dan Kudus, saat ini telah bisa pengendara lalui.
“Untuk jalur pantura, yang kemarin tergenang air dari Demak ke Kudus, saat ini sudah surut, dan jalan tersebut sudah ada perbaikan. Saatnya nanti para pemudik akan mudik, ini sudah bisa masyarakat gunakan,” terangnya.
Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan pihaknya telah menyiapkan jalur bagi pemudik yang akan datang maupun melintasi Jawa Tengah.
“Jateng tetap menjadi barometer mudik karena merupakan Central of Java. Kita siapkan jalur mudik itu sendiri, jalur tol, pantura, jalur tengah, pansela, dan JJLS (jalur jalan lintas selatan),” ujarnya. (adv)
Editor: Ricky Fitriyanto