Para siswa, lanjutnya, tidak harus selalu belajar dalam kelas, tapi bisa di tempat lain untuk mengembangkan bakat dan minat siswa. Tujuannya agar para siswa tetap bersemangat saat berangkat ke sekolah.
“Guru tidak boleh galak lagi, tidak boleh membebani siswa dengan tugas-tugas. Merdeka bukan berarti bebas di sekolah,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembina SD Dinas Pendidikan Kota Semarang, Hidayatulloh mengaku. Jika Dinas Pendidikan Kota Semarang telah siap untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka.
Menurutnya, jika suatu saat pemerintah pusat meminta semua daerah mengimplementasikan kurikulum tersebut.
Ia memastikan jika support DPRD Kota Semarang untuk mengembangkan fasilitas belajar dengan Kurikulum Merdeka akan di upayakan. (*)
Editor: Elly Amaliyah