SEMARANG, beritajateng.tv – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jawa Tengah, Ema Rachmawati, merespons soal dugaan kasus kekerasan seksual seorang guru besar Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui DP3AP2KB menyatakan siap mendampingi Satgas PPKS Unsoed jika dibutuhkan. Pihaknya pun mengaku tak turun langsung lantaran Satgas PPKS Unsoed dinilai solid dan memiliki kapasitas kuat dalam menangani kasus ini.
“Kami sudah mengecek ya, kami tidak turun langsung karena Satgas di Unsoed itu sudah cukup kuat, sudah menindaklanjuti beberapa tahapan. Kalau memang nanti butuh dampingan, maka akan kami dampingi,” ujar Ema saat beritajateng.tv konfirmasi, Sabtu, 2 Agustus 2025.
Dalam hematnya, Ketua Satgas PPKS Unsoed memiliki pengalaman yang mumpuni. Sebab, kata Ema, Ketua Satgas PPKS Unsoed tersebut sebelumnya pernah bertugas di Dinas Perempuan dan Anak Kabupaten Banyumas dan sering menangani kasus serupa.
“Baru proses di internal Unsoed ya, kemudian di sana juga sudah ada UPTD, sehingga kita serahkan dulu ke teman-teman di Banyumas. Ketua Satgas di Unsoed itu kan dulu Ketua Tim Pelayanan Terpadu di Banyumas, kadi sudah kuat,” sambung Ema.
BACA JUGA: Pegadaian Cetak Laba 3,58 T di Semester I 2025, Komitmen MengEMASkan Indonesia
Lebih lanjut, Ema memastikan pendampingan terhadap korban kekerasan seksual telah pihaknya lakukan, terutama untuk pemulihan psikis.
“Sudah ada pendampingan-pendampingan, terus sudah ada pemberlakuan konseling-konseling. Satgas bekerja sama dengan UPTD Kekerasan yang ada di Banyumas,” terangnya.