Dengan kolaborasi ini, XL Axiata akan mendapatkan manfaat signifikan, termasuk keandalan pasokan listrik yang lebih tinggi dan pengurangan biaya operasional.
Pelanggan akan mengalami peningkatan kualitas layanan telekomunikasi yang didukung oleh pasokan listrik yang lebih handal. Serta memperkuat kepercayaan terhadap komitmen XL Axiata dalam keberlanjutan lingkungan.
Meskipun teknologi AMI dan AMR menawarkan banyak keunggulan, implementasinya juga menghadapi tantangan.
Salah satu masalah adalah keterbatasan perangkat digital meter di beberapa daerah, yang dapat menghambat pencatatan data yang akurat. Di samping itu, hambatan jaringan di daerah terpencil juga menjadi perhatian, mengingat teknologi ini memerlukan dukungan sinyal 4G yang stabil.
Melalui pembelian REC dari PLN, XL Axiata bangga dapat memastikan bahwa konsumsi listriknya berasal dari sumber energi terbarukan yang terverifikasi internasional.
Inisiatif ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk mengurangi jejak karbon dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Serta menunjukkan kontribusi nyata XL Axiata dalam transisi energi hijau di Indonesia.
Hingga akhir September 2024, total jumlah BTS XL Axiata mencapai lebih dari 165.000 unit, termasuk sekitar 110.000 BTS 4G. Tingkat fiberisasi jaringan mencapai 63 persen, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas jaringan data dan mempersiapkan implementasi 5G di masa depan. (*)
Editor: Elly Amaliyah