Selain itu, sikap pemilih terlihat progresif; 57,75 persen masyarakat menyatakan tidak masalah jika calon walikkota bukan putra daerah. Sementara 75,25 persen mengatakan tidak mempermasalahkan perbedaan suku atau agama.
“Karakter masyarakat Kota Semarang yang heterogen sangat menghargai perbedaan dalam politik. Dan ini menunjukkan kemampuan masyarakat dalam menerima calon dari berbagai latar belakang, ” Sebutnya.
Selain itu juga bahwa 51,5 persen pemilih menganggap politik uang dapat di terima. Meskipun 45,25 persen menekankan bahwa pilihan politik tetap bergantung pada pilihan pribadi mereka.
Hasil Riset AKSARA
Temuan Aksara pada survei pertama hingga ketiga mengungkap tren positif kenaikan elektabilitas Paslon Jaguar.
Begitu pula dengan temuan Litbang Kompas pada survei 2-5 November 2024 yang lalu menyatakan Pasangan Agustin-Iswar unggul dari pasangan Yoyok-Joss dengan elektabilitas 38,1 persen berbanding 35,9 persen.
Pada simulasi Top of Mind, Agustin yang paling banyak masyarakat sebut dengan 27,5 persen. Selanjutnya Yoyok Sukawi 24,7 persen, dan Iswar Aminuddin 3,8 persen.
Survei ketiga Aksara dilaksanakan dari 17 hingga 21 November 2024, dengan populasi survei mencakup seluruh warga Kota Semarang yang sudah memiliki hak pilih, yaitu yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah pernah menikah. Total sampel sebanyak 400 responden dipilih secara proporsional dari 16 kecamatan, dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 4,78 persen. (*)
Editor: Elly Amaliyah