BLORA, beritajateng.tv – Memasuki hari keenam, upaya pemadaman api yang bersumber dari sumur minyak masyarakat ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Blora, masih belum berhasil.
Meskipun api mulai mengecil, Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja Blora mengungkapkan bahwa kepala bor yang masih menempel di titik api menjadi hambatan utama dalam proses pemadaman. Padahal, proses pemadaman tersebut telah menghabiskan puluhan galon foam.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk memadamkan api yang terus menyala dari titik sumur ilegal ini.
BACA JUGA: Kisah di Balik Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Desa Gandu Blora: Warga Tergiur Janji Cuan Investor
Puluhan tangki air dari Kabupaten Muria Raya telah diturunkan untuk membantu suplai air, yang dipadukan dengan foam yang disediakan oleh Pertamina EP Cepu Field. Namun hingga petang tadi, api masih tetap menyala, meskipun sudah mulai mengecil.
Para petugas pemadam mulai kelelahan karena harapan mereka hari ini api bisa padam. Pujo Catur Susanto, Kepala Damkar Satuan Polisi Pamong Praja menjelaskan bahwa kendala dalam menyemprotkan foam adalah adanya pipa yang masih tersisa, sehingga gas dan minyak masih menyembur di sela-sela pipa tersebut.
“Lokasi yang sulit juga menyulitkan penurunan alat berat untuk membantu proses pemadaman’, kata Pujo, Jumat 21 Agustus 2025.