SEMARANG, 27/2 (beritajateng.tv) – Pembangunan gedung pertunjukan Ki Narto Sabdo di kompleks Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) telah rampung. Namun gedung ini belum bisa digunakan, lantaran fasilitas dan sarana prasarana pendukung belum lengkap, sehingga seniman harus kembali bersabar.
Menurut informasi yang dihimpun, sejatinya gedung megah ini dikonsep untuk pertunjukan seni budaya, musik dan lainnya dengan fasilitas atau standar internasional. Fisik gedung memang sudah terbangun, namun perlengkapan seperti sound, layar, lighting yang ada saat ini masih standar pertujukan lokal.
“Fisiknya memang sudah jadi, tapi informasinya belum sesuai harapan, karena masih ada kekurangan untuk sarana pertunjukan,” kata Ketua Dewan Kesenian Kota Semarang (Dekase) Adhitia Armitrianto, Minggu (26/2/2023).
Adhit sapaannya, menjelaskan belum lama ini pihaknya sudah bertemu dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Wing Wiyarso. Menurut Adhit, dari pertemuan tersebut diketahui fisik gedung belum diserahkan.
“Disbudpar belum bersedia menerima karena dirasa masih kurang. Misal masalah lighting, background yang harusnya LED masih yang lama,” tuturnya.
Pembangunan gedung dan fasilitas yang ada, diketahui dilakukan oleh Dinas Penataan Ruang (Distaru). Penganggaran gedung dan fasilitasnya pun dilakukan secara multi years, serta menghabiskan dana APBD belasan miliar.
Saat pembangunan, kata dia Dekase memang diajak berembuk. Pihaknya pun mengapresiasi gedung yang dibangun saat ini sudah jadi, dan bisa dibilang sangat megah.
“Secara pribadi, saya mendukung agar pelengkapan untuk penampil ini harus dilengkapi. Di Semarang, memang ada Gedung Radjawali, dengan fasilitas internasional. Tapi kan ini milik swasta,” tambahnya dia.
Untuk Gedung Ki Narto Sabdo, lanjut dia, memang konsepnya bisa digunakan untuk konser maupun teater. Wayang orang Ngesti Pandawa, pun bisa memakai gedung tersebut.
“Kalau Ngesti Pandawa idealnya harus ada gedung khusus, mereka punya ciri khas geber dan kostum yang cukup banyak. Bisa difokuskan di wilayah TBRS,” katanya.