Ia pun mengungkapkan alasan penyelenggaraan festival yang pertama ini di Bukit Cinta Rawapening. Harapannya, dengan begitu akan semakin banyak wisatawan yang tahu potensi desa wisata yang ada.
“Selain bisa menikmati destinasi wisata utama, pengunjung juga akan semakin tahu. Bahwa di Kabupaten Semarang ini ada banyak desa wisata dengan ragam warna keunikannya,” jelas Wiwin.
BACA JUGA: Imbas Realokasi Anggaran, Desa Wisata se-Jateng Tak Lagi Terima Bantuan Keuangan pada 2025
Sementara itu, anggota Komisi VII DPR RI, Samuel Wattimena, yang hadir dalam kesempatan ini juga mengapresiasi kolaborasi KEK, Dinas Pariwisata, dan para pegiat seni budaya pada acara ini.
Menurutnya, ini menjadi langkah strategis untuk membangun dan memajukan perekonomian masyarakat yang ada di pedesaan. Terlebih potensi yang Kabupaten Semarang miliki sangat beragam.
Meski begitu, ia menegaskan dari penyelenggaraan awal festival ini masih ada beberapa hal yang perlu evaluasi. Hal itu agar lebih optimal dalam mendorong kesejahteraan masyarakat dari desa.
Misalnya mulai dari masalah waktu, kebersihan, hingga terkait manajemen penyelenggaraan. Karena, lanjutnya, bicara kerja kreatif memang tidak pernah sempurna dan terus dinamis.
“Kalau tidak budaya tidak akan pernah bisa berjalan dan hanya akan stagnan. Bangsa ini sudah sangat kreatif seperti yang tersaji dalam penyelenggaraan festival kali ini,” tandas Samuel. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi













