Ia mencontohkan bahan sorgum bisa menjadi roti. Rasa yang tercipta dari bahan ini juga tak kalah enaknya dan lebih menyehatkan.
“Dari 10 bahan makanan pendamping beras bisa kita buat aneka makanan. Kita intinya tidak menghilangkan beras tapi mengurangi konsumsinya. Karena tidak makan beras dengan bahan pendamping beras juga mengenyangkan dan menyehatkan,” paparnya.
Di sisi lain, Mbak Ita mengingatkan jika stok beras di Kota Semarang masih aman hingga akhir tahun 2023. Stok perbulan yang dimiliki Kota Semarang yakni 8000 ton dan tidak akan dikurangi. Hanya saja, beras memang saat ini masih menjadi problem karena harganya yang naik.
“Kalau namanya beras itu tidak berkurang tapi memang harga masih naik. Untuk cadangan beras di Kota Semarang masih aman sampai tahun anggaran 2023 aman. Program ini mengurangi (konsumsi beras di masyarajkat-red), dan ini agar bisa mengurangi problem saat harga beras naik,” paparnya.
Lebih lanjut, Mbak Ita memastikan jika program-program agar tidak ketergantungan dengan beras akan terus dilakukan. Ia juga akan menyediakan produk-produk pendamping beras untuk kebutuhan masyarakat.
“Masyarakat bisa berjuang dan tidak ada kata mengeluh harga beras dan gula naik. Ini bisa bermanfaat untuk berhemat,” tuturnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah