Scroll Untuk Baca Artikel
Pendidikan

Festival Teater Pelajar XIV di Kudus, Ajang Kreativitas dan Apresiasi Seni Pelajar

×

Festival Teater Pelajar XIV di Kudus, Ajang Kreativitas dan Apresiasi Seni Pelajar

Sebarkan artikel ini
Komunitas Teater Djarum kembali menghadirkan Festival Teater Pelajar (FTP) XIV sebagai panggung seni teater yang khusus bagi pelajar se-Kabupaten Kudus.
Pementasan salah satu penampil di Festival Teater Pelajar XIV Kudus. (Steve Arie/beritajateng.tv)

Babak penyisihan menghadirkan 23 kelompok teater tingkat SMP dan 18 dari tingkat SMA. Karya mereka dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari para profesional di bidang teater. Seperti Alfiyanto, Andreas Teguh, dan Asa Jatmiko. Penilaian meliputi aspek penyutradaraan, pemeranan, artistik, hingga inovasi dan kreativitas.

Babak Final Festival Teater Pelajar XIV

Pada babak final FTP 2024, kelompok teater terpilih tampil di tiga malam berturut-turut:

– 13 Desember: Teater Spero (SMP 2 Kudus), Teater Dwija Arutala (MA Mu’alimat NU), dan Teater Lembah Manah (MTs 1 Kudus).

– 14 Desember: Teater Jangkar Bumi (MA Qudsiyyah), Teater Cordova (SMP IT Al-Islam), Teater Al Ma’ruf (SMA NU Al Ma’ruf), dan Teater Amuba (SMP 3 Kudus).

– 15 Desember: Teater Patas (SMA 1 Bae) dan Teater Prima (SMP 1 Dawe).

Para finalis memperebutkan penghargaan seperti Aktor dan Aktris Terbaik, Penata Musik Terbaik, Sutradara Terbaik, hingga gelar Teater Terbaik.

Penjurian final oleh tokoh-tokoh teater ternama. Di antaranya Rangga Riantiarno dari Teater Koma, Hanindawan dari Teater Gidig Solo, dan Dolfry Inda Suri dari Teater Keliling.

Sementara itu, Asa Jatmiko, Pembina Komunitas Teater Djarum, mengapresiasi semangat luar biasa dari para pelajar Kudus.

“Dukungan dari sekolah-sekolah peserta menunjukkan betapa seni teater semakin menjadi bagian penting dari budaya generasi muda. Kami berharap festival ini terus berkembang menjadi ruang kreatif yang mendorong lahirnya bakat-bakat baru,” katanya.

Sementara itu, Rangga Riantiarno menambahkan, “Semangat dan bakat luar biasa para peserta menunjukkan bahwa masa depan seni pertunjukan di Indonesia sangat cerah. Generasi muda ini adalah aset besar untuk melestarikan budaya seni teater.”

Melalui FTP, para pelajar tidak hanya diberikan kesempatan untuk bersaing, tetapi juga untuk belajar, berkolaborasi, dan berkreasi.

Festival ini menjadi saksi atas bakat luar biasa dari generasi muda Kudus sekaligus memperkuat peran seni teater sebagai bagian integral dalam pengembangan budaya masyarakat. (*)

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan