Hidupnya mengalami perubahan besar ketika ia merasa berutang budi kepada Bu Maya. Sosok yang telah merawatnya sejak kecil sekaligus pemilik warung kopi pangku.
Memiliki latar belakang rasa tanggung jawab dan hutang budi tersebut, Sartika kemudian memilih untuk mengikuti jejak ibu asuhnya dan terjun ke dunia kopi pangku.
Sebuah pekerjaan yang sering dipandang sebelah mata, namun memiliki keterikatan kuat dengan kehidupan masyarakat di jalur Pantura.
BACA JUGA: Perankan Nisa di Film Ipar Adalah Maut The Series, Begini Perasaan Tatjana Saphira
Di tengah kehidupannya yang penuh kepedihan, muncul seorang sopir truk bernama Hadi yang dengan niat tulus berusaha menolong Sartika keluar dari masa kelamnya.
Kehadiran pria itu pun membuat hati Sartika penuh dengan kebimbangan.
Di satu sisi, Sartika masih terbelenggu oleh rasa utang budi yang mendalam, sementara di sisi lain, terbentang peluang untuk memulai hidup baru bersama anak yang sangat ia sayangi.
Pertentangan batin inilah yang membuat langkahnya terus terbayang-bayang dan penuh ragu. (*)