3. Akting Dion Wiyoko dan Sheila Dara yang Tak Terduga
Chemistry antara Dion Wiyoko dan Sheila Dara menjadi salah satu kekuatan utama film ini. Meski sebelumnya jarang dipasangkan dalam film romantis, keduanya berhasil menghidupkan karakter Jo dan Sore dengan sangat natural, membuat penonton ikut larut dalam konflik emosional mereka.
4. Setting Waktu dan Sinematografi yang Puitis
Film ini memanfaatkan visualisasi waktu dengan tone hangat dan pencahayaan lembut, memberi nuansa melankolis sekaligus penuh harapan. Suasana sore hari yang menjadi simbol penghubung masa kini dan masa depan, tersusun secara sinematik untuk memperkuat atmosfer cerita.
5. Soundtrack yang Menyayat Hati
Dominasi lagu latar film ini bernuansa akustik dan lirik menyentuh sehingga memperkuat emosi dalam setiap scene-nya. Soundtrack tersebut menjadi elemen penting dalam membangun momen-momen klimaks yang emosional dan berkesan.
Film Sore bukan hanya drama cinta biasa, tapi narasi filosofis tentang bagaimana kita menyikapi masa lalu dan masa depan. Setiap detil, mulai dari naskah, sinematografi, hingga pilihan pemeran dirancang untuk membawa penonton merenung.
“Jika mendapat kesempatan kedua, apa yang akan kau ubah?” Pertanyaan pemantik yang mendasari film ini. (*).